Lompat
jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi,
dan lompat tinggi galah. Tujuan lompat jauh adalah lompat melompat
sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke
titik lainnya, dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang
di udara dan mendarat.
Ada
tiga cara sikap melayang di udara (gaya) dalam lompat jauh, diantaranya :
a.
Gaya jongkok (waktu melayang bersikap
jongkok)
b.
Gaya lenting (waktu di udara badan
dilentingkan) atau sering disebut gaya menggantung
c.
Gaya berjalan diudara (waktu di udara kaki
bergerak seolah-olah berjalan)
1.
Lapangan
2.
Peraturan Lompat Jauh
a.
Lintasan awalan lompat jauh lebar minimal
1,22 meter dan panjang 30 - 50 meter
b.
Panjang papan tolakan 1,22 meter, lebar 20
cm, dan tebal 10 cm
c.
Pada sisi dekat dengan tempat
mendaratharus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat
bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangya 1 meter dari tepidepan bak pasir
pendaratan
d.
Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 meter
jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter
e.
Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan
harus sama tinggi/datar denagn sisi atas papan tolakan
3.
Teknik Dasar Lompat Jauh
Teknik
atau kelangsungan dari gerakan lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut :
a.
Awalan atau ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan
kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar.
Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas
kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang
diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai
pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5
langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat
menumpu. Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari
45 meter.
Cara
melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut :
1.
Lari ancang-ancang tergantung pada
kemampuan masing-masing
2.
Tambah kecepatan lari ancang-ancang
sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu
3.
Pinggang diturunkan sedikitpada satu
langkah akhir ancang-ancang
b.
Tumpuan atau tolakan
Merupakan
suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/
ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga
agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan
kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan
ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan
badan.
Tumpuan
atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa
kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif agar membantu
menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik
tumpuan.
Cara
melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut :
1.
Ayunkan paha dan kaki keposisi horizontal
dan dipertahankan.
2.
Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan
pinggang pada waktumelakukan tolakan.
3.
Bertolaklah ke depan dan ke atas.
4.
Sudut tolakan 45 derajat.
c.
Melayang di udara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok
tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua
tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa
teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu
kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan
kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua,
Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun
dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan
sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua
lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap
tepelihara hingga mendarat.
d.
Mendarat
Gerakan-gerakan
waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah
kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan
sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si
pelompat itu sendiri. Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala
ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik
berat badan akan melampui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan
tegang, melainkan lemas dan lentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada
saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.
TERIMA KASIH KEPADA SUMBER TERKAIT